Kuraa, Siotapina – Dalam semangat membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa, Pemerintah Desa Kuraa, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara secara resmi membentuk Koperasi Merah Putih Kuraa. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Kuraa dan mendapat sambutan hangat dari berbagai elemen masyarakat serta pejabat pemerintah daerah.

Acara pembentukan koperasi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan tokoh masyarakat, di antaranya:

• Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Buton, Bapak La Rianta

• Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Buton, Bapak Murtaba Muru

• Camat Siotapina, Bapak Muh. Ridwan, SH

• Kepala Desa Kuraa, Bapak Irwan, S.IP

• Ketua BPD Desa Kuraa, Bapak Marddin, S.Pd

• Pendamping Desa, Rizal Kaimudin dan Muslimin, ST

• Pendamping Lokal Desa, LD Syamsul Kaimudin

• Sekretaris Desa Kuraa, Bapak Juraiddin

Selain unsur pemerintah, acara ini juga dihadiri oleh para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pendidik, perwakilan perempuan, serta warga masyarakat Desa Kuraa dari berbagai kalangan.

Kepala Desa Kuraa, Irwan, S.IP, dalam sambutannya menegaskan bahwa koperasi ini merupakan langkah konkret dalam memberdayakan ekonomi lokal.

“Koperasi Merah Putih Kuraa adalah milik kita semua. Kami berharap koperasi ini menjadi pilar ekonomi desa yang dikelola secara mandiri, profesional, dan transparan,” ujar Irwan.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM, La Rianta, menyampaikan apresiasi atas inisiatif pembentukan koperasi ini dan menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan.

“Kami dari dinas akan terus mendampingi agar koperasi ini dapat tumbuh dan memberi manfaat nyata bagi seluruh anggota dan masyarakat desa,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala DPMD Kabupaten Buton, Murtaba Muru, menyampaikan bahwa koperasi desa merupakan ujung tombak dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas.

Dukungan juga datang dari tokoh adat yang berharap koperasi ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, serta dari tokoh agama yang mengingatkan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam pengelolaannya. Tokoh pendidik menggarisbawahi perlunya edukasi berkelanjutan kepada anggota koperasi, dan perwakilan perempuan menyuarakan agar koperasi ini menjadi ruang inklusif bagi keterlibatan kaum perempuan dalam ekonomi desa.

Masyarakat Desa Kuraa pun menyambut baik pembentukan koperasi ini, dengan harapan menjadi alat perjuangan ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga.

Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh tokoh agama, penandatanganan berita acara pembentukan koperasi, dan deklarasi bersama untuk menjalankan koperasi berdasarkan prinsip kebersamaan, keadilan, dan profesionalitas.

Dengan lahirnya Koperasi Merah Putih Kuraa, Desa Kuraa menegaskan komitmennya dalam membangun ekonomi desa yang berdaulat, berkeadilan, dan berkelanjutan.